PKL

Mekanisme Praktik Kerja Lapangan

Program pembelajaran yang diprogramkan secara khusus untuk diselenggarakan di masyarakat antara lain berupa Praktik Kerja Lapangan (PKL). Program PKL disusun bersama antara sekolah dan masyarakat (Institusi Pasangan/Industri) dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik, sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi dunia kerja (DU/DI) terhadap upaya pengembangan pendidikan di SMK Negeri 2 Trenggalek. Durasi waktu praktik kerja industri, yaitu minimal setara dengan 500 jam (125 jam tugas terstruktur).

Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut.

  1. Mengaktualisasikan model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK Negeri 2 Trenggalek dan Institusi Pasangan (DU/DI) yang memadukan secara sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah (SMK) dan program latihan penguasaan keahlian di dunia kerja (DU/DI).
  2. Membagi topik-topik pembelajaran dari Kompetensi Dasar yang dapat dilaksanakan di SMK Negeri 2 Trenggalek dan yang dapat dilaksanakan di Institusi Pasangan (DU/DI) sesuai dengan sumberdaya di masing-masing pihak.
  3. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
  4. Memberikan bekal etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.

Mekanisme PKL diuraikan sebagai berikut:

  1.   Pemetaan Industri

Pemetaan industri merupakan proses analisis Kompetensi Dasar (KD) dan topik pembelajaran/pekerjaan pada mata pelajaran paket keahlian serta memetakannya berdasarkan kemungkinan atau peluang dilaksanakan pembelajaran topik-topik tersebut di masing-masing DU/DI yang menjadi Institusi Pasangan, dilakukan sebelum penyusunan program PKL.

Pemetaan industri adalah proses menganalisis KD dan topik-topik pembelajaran atau pekerjaan yang ada dalam silabus, dilakukan dengan mempertimbangkan daya dukung sumberdaya yang dimiliki pihak sekolah (SMK) dan pihak Institusi Pasangan (DU/DI). Berdasarkan pertimbangan ketersediaan sumberdaya masing-masing Institusi Pasangan tersebut, diperoleh kejelasan tentang berapa dan mana saja KD dan topik-topik pembelajaran/pekerjaan yang dapat dipelajari oleh peserta dalam kegiatan PKL DU/DI yang menjadi mitra sekolahnya.

  • Program PKL

Berdasarkan hasil pemetaan industri, selanjutnya sekolah menyusun program PKL yang memuat sejumlah Kompetensi Dasar yang akan dipelajari peserta didik di dunia kerja (dunia usaha/industri). Kompetensi dasar yang tidak dapat dilakukan pembelajarannya di industri wajib dilaksanakan di sekolah. Rancangan program PKL sebagai bagian integral dari program pembelajaran perlu memperhatikan kesiapan Institusi Pasangan/Industri dalam melaksanakan pembelajaran kompetensi tersebut.

  • Pembekalan Program PKL

Pembekalan program PKL dilakukan terhadap peserta didik dan penyampaian informasi kepada orang tua pada awal kegiatan. Program tersebut memberikan pemahaman tentang kegiatan belajar yang harus dilakukan di Institusi pasangan/industri. Materi pembekalan PKL bagi peserta didik antara lain meliputi:

  • Karakteristik budaya kerja di industri
  • Penyusunan jurnal
  • Pembuatan laporan

Pemberian informasi program PKL kepada orang tua, antara lain meliputi:

  • Maksud dan tujuan PKL
  • Budaya kerja industri
  • Tatakrama di industri
  • Pembiayaan operasional peserta didik yakni akomodasi, konsumsi dan transportasi selama pelaksanaan di lokasi PKL (Life cost).
  • Penetapan Pembimbing

Pembimbing PKL terdiri dari pembimbing internal SMKN 2 Trenggalek dan pembimbing eksternal sekolah (pihak industri). Pembimbing dari pihak SMKN 2 Trenggalek adalah guru yang bertanggung jawab terhadap pembelajaran kompetensi yang pembelajarannya dilaksanakan di Institusi pasangan/industri, dan pembimbing eksternal dari industri yang sekaligus bertindak selaku instruktur yang mengarahkan peserta didik dalam melakukan pekerjaannya di Institusi pasangan/industri.

  • Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Berdasarkan Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014, waktu pelaksanaan pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri dapat dilakukan pada kelas XI atau kelas XII. Untuk menjamin keterlaksanaan program PKL maka dapat dilakukan alternatif pengaturan sebagai berikut:

  1. Jika program PKL akan dilaksanakan pada semester 4 kelas XI, sekolah harus menata ulang topik-topik pembelajaran pada semester 4 dan semester 5, agar pelaksanaan PKL tidak mengurangi waktu untuk pembelajaran materi pada semester 4 sehingga sebagian materi pada semester 4 tersebut dapat ditarik ke semester 5.
  2. Jika program PKL akan dilaksanakan pada semester 5 kelas XII, sekolah harus melakukan pengaturan yang sama untuk materi pembelajaran pada kedua semester tersebut.
  3. Bagi Kompetensi Keahlian dengan Program 4 Tahun, program PKL dapat dilaksanakan pada semester 7 secara blok penuh selama 6 bulan (24 minggu). Hal ini memberikan keleluasaan peserta didik lebih mendalami kompetensinya di Dunia Usaha/Industri.

Kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) sudah cukup lama dilaksanakan di SMK Negeri 2 Trenggalek. Strategi kerjasama dengan DUDI ini dilakukan dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MOU (Memorandum of Understanding) antara SMK Negeri 2 Trenggalek dengan DUDI. Nota kesepahaman atau MOU ini merupakan sebuah dokumen legal yang menjelaskan persetujuan antara dua belah pihak. MOU berisi hak dan kewajiban masing-masing pihak mulai kerjasama dalam penerimaan peserta didik baru sampai, guru tamu dari DUDI, magang industri, praktik kerla lapangan, sampai pada perekrutan tenaga kerja oleh DUDI. Hal ini karena tamatan SMK Negeri 2 Trenggalek dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja level menengah dengan menggarap persiapan peserta didik SMK Negeri 2 Trenggalek untuk bersaing dalam pasar tenaga kerja global melalui program praktik kerja lapangan. Praktek kerja lapangan merupakan salah satu alternatif yang dapat memberikan pengalaman kerja yang sama yang ingin dicapai peserta didik SMK Negeri 2 Trenggalek. Praktek kerla lapangan tidak sekedar memenuhi tuntutan kurikulum melainkan dalam upaya peningkatan kualitas kemampuan peserta didik dan peningkatan mutu tamatan yang sesuai dengan visi misi SMK Negeri 2 Trenggalek.

Perubahan struktur ketenagakerjaan di Indonesia dari sektor pertanian menjadi industrialisasi membutuhkan tenaga kerja denga persyaratan berbeda. Dalam era industrialisasi jenis-jenis pekerjaan tradisional yang mengandalkan motorik akan diganti dengan jenis pekerjaan dalam era teknologi. Kemampuan mengolah informasi pekerjaan dituntut memiliki kemampuan mengolah informasi teknis lebih, wawasan yang luas tentang jenis-jenis ketrampilan, kemampuan menerapkan keahliannya secara meluas, serta melakukan diagnosa permasalahan. Dengan mempertimbangkan semua komponen mengenai kekuatan, kelemahan, ancaman maupun peluang yang ada, beberapa hal yang penting dilakukan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar peserta didik tidak semata-mata meningkatkan nilai akademis tetapi pembentukan karakter peserta didik yang produktif, kreatif, kompetitif dan mandiri serta berakhlak mulia di era global. Kurikulum sekolah haruslah fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan tuntutan dunia kerja maka perlu dilakukan jalinan kerjasama antara sekolah dengan DUDI untuk bersama-sama menyelenggarakan pendidikan yang saling menguntungkan. Pihak yang paling diuntungkan adalah peserta didik sebagai sasaran pendidikan bermutu.